Part 16
Bus yang kita naikin, di berhintiin DLLAJ, yang dari tadi
ngejar pake motor sampai akhirnya bus berhenti di depan SMA 32. Sang petugas
berhentiin bus kami, dan langsung naik ke bus nyuruh sopir dan kenek turun
Aaaahhh, disitu kenek dan supir berantem . Entah kenapa, gue
ngamatin mereka aja dari dalam bus
S : supir
K : kenek
P : petugas DLLAJ
P : “hei kalian ga liat apa saya berhentiin, kenapa masih
jalan ?!!!”
K : “Memangnya salah kami apa?”
P : “Ya kalau di
suruh berhenti, ya berhenti aj”
S : “Ya tak bisa begitu lah, kami tak salah apa-apa” (logat
batak)
Dan blablabla ya intinya tuh petugas minta uang. Dan kalo
ga salah nahan suratnya si supir deh,
lupa gue juga.
Oke ini hal unik yang pertama yang terjadi.
Akhirnya kita sampai juga di UI . Seperti biasa lah kita
main poker dan iwan ngajak gue menjauh dari yang lain.
Ga begitu jauh sih mungkin 100 meter dari mereka. Kami duduk
memblakangi mereka.
Ya inilah klimaksnya
I : kis ( di panggil namnya aja gue udah serrrrrrrrrrr-----)
Gue : “ Iya win” (aduhhhhh lembutnyaaaaa)
I : “Kita kaya anak SMA ya” (dezawwww, gw ketawa dalam hati)
:hammers :ngakaks
Gue : “Hmm..... emang mau ngomong apa win”
I : “Sebelumnya win mau cerita semuanya sm kisi, gini
*tiiiiiiiiiiittttttttttttttttt* nah gitu jadi terserah, kisi mau nnganggep itu apa. Win ngasih tau ini di
depan, biar nanti kalo ada yang mau ngerusak hubungan kita, itu ga akan terjadi
karena win cerita in dari awal, jadi kamu ga akan kaget kalo ada cerita gitu
lagi”.
Yang di sensor itu privacy dia gan jadi maaf ga bisa di
ceritain di sini, dan ane juga terus terang ane gimana, dan itu juga privacy.
Masalah privacy itu lama banget kita bahas ada kali setengah jam, sampe lupa di belakang anak-anak berusaha nguping
tapi ga bisa, hahahaha. :ngakaks mereka serentak bilang
“Woy.... lama bener”
<< ngeledek. Kita Cuma bisa nengok dan ketawa kecil. :malus
Gue : “Iya , terus win mau apa?”
I : “kamu mau ga jadi seseorang yang spesial di hati win?”. Dia
megang tangan gue dan tatapanya :matabelo .
Deg.... hahahaha maluuu gueeeeeeeeee, muka gue merah kali ya.
Hahahaha :malus :malus
Gue : ” Gimana ya?????”
I : “iya gimana??” mukanya rada cemas gitu
Gue : “ Iya , aku ga bisa win.............GA BISA NOLAK KAMUUUU
“ :malus :malus
I : “Beneran, jadi sekarang kita resmi pacaran??” :malus
Gue : “Iya... “ :malus
I : “Yes!” katanya singkat tapi menggambarkan sesuatu
kebahagiaan.
Pas balik ke temen-temen yang nunggu dia senyum lebar dengan
puas. Ya itulah akhirnya gan , tapi ada
kejadian unik hari itu abis kita jadian di tanggal 25 Mei 2010.
Kita pulang bertiga sama Nia, dan kereta eko hot ga ada. Dan
biasanya kita bertiga pandai mensiasati keadaan di kereta alias ga beli karcis!
Tapi emang berhubung nia bapaknya pensiunan KAI jd dia punya
KDB, sedangkan gue sama iwan ga ada KDB, kereta AC yang sekarang namanya
comutter line itu lewat, penuh. Tapi Cuma sampai dela. Ya gpp lah kita hitung
jalan-jalan.
Di dalam kereta kita aman.
Disitu kita liat sepasang suami istri PNS ( seragaman mereka). Istri
lagi hamil dan kaya udah mulai kontraksi kayanya.
Samapai di dela kita turun, penuh. Badan gue yang kecil
berhasil lolos dari pengawasan tiketing di pintu keluar dela. Kita harus ganti peron saat itu, mangkanya
turun.
Tapi iwan ga bisa , dia dengan polosnya stay :cool ngasihin
tiket yang eko hot. Ya jelas aja dia ketauan :hammers aduhhh pacar baruku
kenapa kamu serahkan karcis itu.
Gue sama nia pandang-pandangan. Mikirin iwan di apain di
kantor itu. Dan 15 menit dia keluar dari kantor .
Gue : Kamu gpp win?”
I : “iya gpp, mereka ga percaya aku ga ada uang. Mereka
minta denda 10x lipat harga tiket AC. Ya aku bilang aja ga ada uang, tapi mereka tetep ga percaya, yaudah aku kasih 10 rb mereka diem”
Jelasnya iwan sambil :ngakaks
Dan pas kita kembali nunggu kereta, di masjid deket stasiun
dan keliatan dari atas peron. Ibu-obu yang hamil tadi lagi kesakitan dan di
gotong pake tandu. Hmm kalo hari itu anak lahir berarti sama kaya hubungan aku
sekarang sama iwan yang hampir 24 bulan.
Sedikit akhir kata buat trit ini
Di tanggal 25 itu sangatlah berharga buat gue sama iwan,
banyak banget halangan kita menuju ini, yang gue aneh setelah sekian lama pulan
dan pergi naik kereta tapi ga pernah ketemu sama iwan, kenapa baru di
pertemukaan saat itu??
Tulisan ini aku persembahkan buat calon imamku, iwan. Betapa
dia sangat berharga buat aku. Dia sangat dewasaa menyikapi semua kelakuan
konyol gue, dan cara marah dia juga sangat dewasa. Sampai sekarang pu n kami
masih bersama.
Makasih jidat kinclong kamu segalanya buat aku J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar