Dear lelaki
penjaga malam ku,
Teringat saat
kita masih diam dalam kata,
Kau hanya bisa
menatapku hingga aku tersadar
Kau juga slalu
menjaga aku dari penat ku
Dear lelaki
penjaga rasa ku,
Aku sadar ketika
diri ini slalu ingin bersama dirimu,
Untuk berada di
sisiku walau penghujung malam tlah datang,
Betapa aku
terlalu egois ketika meminta mu hanya slalu untukku
Beribu kerikil
tlah mampu kita lalui sayang,
Beribu rasa pahit
tlah kita hadapi,
Beribu makna
cinta tlah kita rasakan,
Lalu kau slalu
bertanya kapan aku bisa menjadi wanita yang bisa merelakan dirimu,
Merelakan dirimu
berteman biasa dengan wanita lain
Aku hanya terdim,
karena inilah aku dengan segala keegoisan ku
Kamu pun terdiam,
dan slalu mengikuti aku agar hati ini
tenang,
Kau slalu
berusaha mengalah untukku ketika keegoisan ini datang
Terekam manis di
ingatan ku, ketika kamu meneteskan airmata untuk mempertahankan aku
Aku terdiam, aku
melihat kamu seorang lelaki yang sangatlah malu untuk terlihat lemah di depan
wanita,
Namun dirimu
begitu terlihat sangat takut kehilangan aku, saat itu aku pernah menolak hati
ini untuk mengingat semua yang pernah terjadi antara kita.
Namun untuk
melupakannya saja susah, apalagi memungkiri bahwa kamu lah lelaki ku.
Semakin hari,
diri ini sangatlah memantapkan hati untuk mencintai mu
Aku merasa tiada
lain keindahan , selain pelukan dari mu.
Hanya dirimu lah
penenang sejati ku, hanya dirimu lelaki ku
Ya, hanya kamu
sayang calon imamku
Di penghujung
malam, slalu aku berdoa agar mimpi kita ini terwujud
Menjadikan ini
semua pelengkap penyempurna agama kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar